Puisi Cinta Dan Airmata(MILA)

Puisi Cinta Dan Airmata(MILA)
Aku adalah Aku bukan kau dan juga bukan dia tapi Aku.

Kamis, 19 April 2012

Harus Kepada Siapa Aku Bicara

Aku lebih senang bercerita kepada angin dan hujan
Dari pada ku harus bercerita kepada tembok-tembok dunia
Angin takkan pernah ingkar janji
Karena ia kan selalu hadir
Disaat kegerahan melanda diri
Hujanpun begitu
Dengan tetesannya
Ia kan selalu bersedia tuk menutupi airmata
Dikala kesedihan melanda jiwa
Tidak seperti tembok
Yang hanya mendengar lalu runtuh menimpa diri
Disaat gempa mulai melanda
Terlalu banyak kemunafikan dimuka bumi ini
Terlalu banyak orang-orang yang berkedokan pahlawan
Terlalu banyak......
Hingga sulit dihitung jari
Wahai hati yang terlempar dari kumpulan yang terbuang
Tegarlah........
Walaupun kau bukanlah batu karang
Jinakkanlah badai yang melanda hatimu
Runtuhkanlah semua yang menyesakannya
Wahai jiwa......
Belajarlah dari burung hantu
Semakin banyak ia melihat
Semakin sedikit ia bicara
Semakin sedikit ia bicara
Semakin banyak ia mendengar
Renungilah olehmu wahai jiwa
Jangan pernah lagi kau bicara
Pada jiwa-jiwa yang tak pernah bisa mengerti
Akan arti cinta kasih
Kalahkanlah dulu dirimu sendiri
Sebelum kau mengalahkan dunia.

Jum'at,20.04.2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar