Puisi Cinta Dan Airmata(MILA)

Puisi Cinta Dan Airmata(MILA)
Aku adalah Aku bukan kau dan juga bukan dia tapi Aku.

Kamis, 19 April 2012

Belajar Ikhlas Seperti Rumput Yang Berduri

Beratapkan langit
Beralaskan ilalang
Ku terduduk membisu
Memandangi rumput nan berduri
Otakku pun mulai berpikir
Dan hatiku mulai bertanya
Tak sakitkah ia diselimuti duri begitu?
Achh....harusnya Aku bisa lebih kuat dari rumput itu
Harusnya Aku tak boleh cengeng
Harusnya Aku tak mudah terluka
Oleh tusukan satu duri yang ditancapkan sang penjagal
Yang bertopengkan dewa amor
Tapi kenapa Aku lemah!!!
Tak mampu tuk melawan rasa dihati
Kenapa Aku cengeng!!!
Disaat rasaku terabaikan
Dan kenapa juga Aku harus terluka
Dikala cinta itu mulai menyayat nadi
Pedih,perih dan hancur hati ini
Ketika semua rasa itu menjadi satu
Kenapa dan kenapa Aku tak bisa seperti rumput yang berduri!!
Tuhan.............
Bukankah kau lebih dekat dari pada urat leherku sendiri
Lantas mengapa Kau tak jua beriku jawaban
Atas semua tanya hatiku ini?
Ku tatap sayu rumput itu
Yang tengah menari mengikuti irama angin
Dengan penuh kasih angin berbisik di telingaku
''Wahai jiwa yang mengeluh''
Berdamailah dengan diriimu sendiri
Dan ikhlaslah tuk tetap tersenyum
Walau hatimu penuh sayatan luka
Tak ada satupun yang namanya kebetulan dimuka bumi ini
Yang ada hanyalah semua yang terjadi dibumi ketetapan dari Illahi
Begitu juga dengan rumput itu
Meskipun ia tersakiti saat ia di injak dan diracuni
Namun ia kan kembali tumbuh dengan warna yang lebih indah
Taukah kau itu karena apa?
Itu semua hanya karena ikhlas menjalani ketentuan Illahi
Percayalah wahai jiwa yang merintih
Semua akan indah pada waktunya
Terima kasihku duhai angin
Karena kau selalu hadir menyejukan jiwa dan ragaku ini.

Kamis,19 April 2012.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar